Terlepas dari kekalahan mereka, faksi-faksi sisa Revolusi Taipingtao terus melawan, menjerumuskan China ke dalam perang yang tampaknya tidak pernah berakhir. Selain itu, emosi negatif yang ditinggalkan oleh korban tewas besar-besaran dari pemberontakan mulai membentuk racun—melahirkan makhluk ganas yang disebut “wangliang”. Makhluk-makhluk ini dapat merasuki manusia dan mengubahnya menjadi iblis yang mengerikan, sehingga membawa lebih banyak kematian dan racun dan memutar lingkaran setan yang menimbulkan keputusasaan lebih lanjut di negeri itu.
Sebagai tindakan balasan, dewa abadi yang dikenal sebagai “Tianyuan” memilih individu tertentu untuk menjadi “Pemburu.” Mendampingi mereka adalah “Guizhan,” spesialis yang diciptakan oleh Tianyuan yang dapat menyerap racun dan berubah menjadi setan sendiri, bertindak sebagai senjata yang sangat diperlukan untuk melawan wangliang.
Setelah kecelakaan tragis yang melibatkan Guizhan yang tidak terkendali menyebabkan pembubaran Unit Pemburu Keenam, Tianyuan menunjuk tiga Pemburu yang menjanjikan — yaitu Ji Ying, Qiao Xun, dan Yan Ding — untuk mereformasi grup. Namun, untuk alasan yang tidak diketahui, Tianyuan juga menunjuk Xiao Ling—Guizhan muda yang bertanggung jawab atas kejatuhan unit sebelumnya—untuk bertarung bersama ketiganya. Meskipun ketegangan meningkat, anggota tim yang dihidupkan kembali harus menyelesaikan perbedaan mereka dan secara kolektif menggunakan kemampuan mereka untuk mencapai kemenangan melawan musuh bersama.
